Program Ekstrakurikuler
Jurnalis SDWISAM
A. PERISTIWA
Latar Belakang
Semua orang menyadari bahwa saat ini sosial media kontennya
banyak, tetapi kredibilitasnya terkadang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Indonesia termasuk Negara yang lambat menyadari itu. Sosial media masih
dianggap sebagai informasi yang akurat, padahal yang memproduksinya belum tentu
orang yang kredibel. Generasi muda harus dilatih agar memiliki karakter yang
cerdas dalam memberikan informasi atau pendapat. Sebagai generasi millenial maupun generasi Z, murid kita harus
dibekali dengan pengetahuan atau kemahiran dalam hal literasi khususnya literasi
digital.
Pada modul 3.3 Pendidikan Guru Penggerak ini, mengupas tentang
program sekolah yang berdampak pada murid, sesuai dengan tujuan pendidikan yang
disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara "Pendidikan itu adalah menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak sehingga mereka bisa mencapai
kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya".
Oleh karena itu, sekolah sebagai salah satu tri sentra pendidikan
berperan penting memberikan bekal kepada murid untuk mengembangkan kegiatan
literasi dengan harapan dapat melatih anak-anak untuk gemar membaca dan
memanfaatkan sosial media dengan lebih bijaksana.
Melalui program Jurnalis SDWISAM, pembiasaan gemar membaca dan memanfaatkan sosial media akan memiliki dampak yang luar biasa untuk tumbuh dan berkembangnya kemampuan murid dalam berpikir kritis, berkebhinekaan global, mandiri, serta kreatif dalam berkarya.
Alasan dan Hal yang dilakukan
Bertolak dari latar belakang tersebut,
maka saya sebagai Calon Guru Penggerak melakukan sebuah aksi nyata yaitu
Program Jurnalis SDWISAM yang bertujuan untuk meningkatkan kemamuan literasi
murid di SD Negeri Wilangan Kecamatan Sambit. Serta memanfaatkan aset yang
dimiliki sekolah berupa buku-buku yang tersedia di perpustakaan sekolah,
website dan chanel youtube sekolah. Dimana selama ini masih banyak murid yang
belum memanfaatkan aset yang dimiliki sekolah tersebut. Selain itu, pesan utama
di balik program ini adalah terwujudnya student wellbeing dan murid yang
memiliki nilai-nilai karakter profil pelajar Pancasila.
Berawal dari
musyawarah bersama dengan Kepala sekolah dan rekan guru, kemudian membuat
jadwal program dan aturan kegiatan bersama dengan murid. Kegiatan Jurnalis
SDWISAM ini dilakukan setiap seminggu sekali sebagai kegiatan ekstrakurikuler
dibawah bimbingan dan pengawasan guru pembina .
Aksi nyata yang dilaksanakan yaitu kegiatan literasi dan dilakukan
dengan membuat sebuah karya literasi. Murid diberikan kebebasan membuat
karyanya sendiri (sebagai contoh: gambar, puisi, pantun, kliping, berita, artikel,
video pembelajaran, infografis, dll.) sesuai minat murid. Hasil karya tersebut
dipajang dalam mading sekolah, website dan chanel youtube sekolah sesuai dengan
jenis karya yang dibuat murid. Sebagai bahan literasi siswa difasilitasi dengan
berbagai buku bacaan pada perpustakaan dan bimbingan oleh guru berupa cara
mencari informasi sesuai dengan fakta, cara wawancara dengan narasumber, serta
memanfaatkan website dan chanel youtube sekolah sebagai media publikasi.
Hasil dari Aksi
Dengan terlaksananya program ini, maka akan menghasilkan semua murid
akan memiliki wadah untuk berkreasi, menumbuhkan keberanian untuk menyampaikan
bakat dan minat sesuai bidangnya masing-masing, menumbuhkan minat baca murid,
meningkatnya kreatifitas dalam berkarya, bijaksana dalam memanfaatkan media
sosial, dan mewujudkan terciptanya sekolah dengan pembiasaan budaya literasi.
B. PERASAAN
Dengan adanya program Jurnalis SDWISAM ini, murid merasa senang,
bersemangat dan antusias untuk mengikuti setiap kegiatan pada program tersebut.
Proses menumbuhkan budaya literasi ternyata mampu memberi dampak dan perubahan
besar dalam meningkatkan proses dan hasil belajar di sekolah. Murid jadi
memiliki wawasan yang luas, cerdas dan berkarakter.
Murid mampu menemukan sendiri
kebahagiaannya, merasakan kenyamanan berada di sekolah dengan memberikan
kebebasan untuk belajar/membaca sesuai dengan minatnya dan lebih bijaksana
dalam memanfaatkan media sosial yang semakin pesat perkembangannya. Menyaksikan
murid antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan tersebut, membuat hati
menjadi ikut semangat dan bahagia.
Tidak hanya saya dan murid yanng bahagia, pihak sekolah pun juga merasa bahagia dengan adanya program Jurnalis SDWISAM ini.
C. PEMBELAJARAN
Secara keseluruhan hasil dari yang kami dapat pada setiap tindakan aksi nyata yang kami lakukan menunjukkan perubahan yang cukup baik, khususnya pada tahap program yang berdampak pada murid dari segi peningkatan kompetensinya. Pembelajaran tentang program yang berdampak pada murid melalui Program Jurnalis SDWISAM, menjadikan saya sadar bahwa memberikan kebebasan kepada siswa dengan menemukan sendiri dan menggali potensinya.
membuat pembelajaran yang mereka dapatkan lebih bermakna, sehingga ilmu dan wawasan mereka bertambah sehingga nantinya peserta didik mampu memilah sendiri informasi yang bermanfaat untuk dirinya ke depan menuju Pelajar Pancasila. Disamping itu dengan berkolaborasi dan berkomunikasi yang baik maka program dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang kita inginkan. Untuk pengadaan buku di perpustakaan selain dari pembelian dana BOS kami juga mendapatkan bantuan Kemendikbud. Begitupun dengan dukungan sekolah dan peran guru serta orangtua sangat penting untuk pembelajaran yang didapatkan dari pelaksanaan keseluruhan aksi nyata ini.
Resiko yang
dihadapi tidak terlalu besar, akan tetapi tetap harus diperhatikan dan diukur
dalam pelaksanaan program sekolah.
Strategi
pengendalian resiko:
Ada beberapa
strategi yang dilakukan untuk menghadapi resiko yang mungkin terjadi. Yaitu
dengan mengomunikasikan program dengan kepala sekolah. Kemudian melakukan
perencanaan program dengan memperhatikan pendekatan kekuatan atau aset yang
dimiliki sekolah. Salah satunya dengan cara mengidentifikasi kekuatan warga
sekolah dan memanfaatkan kekuatan tersebut untuk kegiatan/program yang
dilaksanakan. Untuk resiko finansial, dapat mengemas program dengan
memanfaatkan bahan maupun alat yang ada di sekolah.
Melalukan
Evaluasi Terus Menerus Maju Berkelanjutan:
Semua warga sekolah melakukan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan.
D. PENERAPAN
Dari setiap proses dan tahapan-tahapan ini kami mengevaluasi kegiatan
yang telah dilaksanakan. Hasil dari evaluasi kami merencanakan perbaikan yang
dianggap perlu dan memaksimalkan tahapan selanjutnya.
Adapun Rencana
perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang adalah program ini harus
dilaksanakan dengan telaten dan berkelanjutan (konsisten), mengadakan buku-buku
bacaan anak-anak sesuai dengan usianya, mendatangkan narasumber seorang
wartawan untuk memberikan wawasan tentang mengolah informasi menjadi berita,
dan bekerja sama dengan perpustakaan daerah untuk kunjungan ke sekolah.
Upaya mengatasi kendala dalam pelaksanaan gerakan literasi sekolah di antaranya dengan memanfaatkan buku bacaan yang ada dengan semaksimal mungkin, memfasilitasi dengan sarana prasarana baik wifi, tablet, komputer atau laptop dan terus-menerus memberikan motivasi kepada siswa.