Jl. Wijayandaru 35 Wilangan Kec. Sambit Kab. Ponorogo Pos 63474

Sabtu, 02 Juli 2022

Aksi Nyata Modul 3.3 Calon Guru Penggerak - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Program Ekstrakurikuler

Jurnalis SDWISAM


A. PERISTIWA

Latar Belakang

Semua orang menyadari bahwa saat ini sosial media kontennya banyak, tetapi kredibilitasnya terkadang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Indonesia termasuk Negara yang lambat menyadari itu. Sosial media masih dianggap sebagai informasi yang akurat, padahal yang memproduksinya belum tentu orang yang kredibel. Generasi muda harus dilatih agar memiliki karakter yang cerdas dalam memberikan informasi atau pendapat. Sebagai generasi millenial maupun generasi Z, murid kita harus dibekali dengan pengetahuan atau kemahiran dalam hal literasi khususnya literasi digital.

Pada modul 3.3 Pendidikan Guru Penggerak ini, mengupas tentang program sekolah yang berdampak pada murid, sesuai dengan tujuan pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara "Pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak sehingga mereka bisa mencapai kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya".

Oleh karena itu, sekolah sebagai salah satu tri sentra pendidikan berperan penting memberikan bekal kepada murid untuk mengembangkan kegiatan literasi dengan harapan dapat melatih anak-anak untuk gemar membaca dan memanfaatkan sosial media dengan lebih bijaksana.

Melalui program Jurnalis SDWISAM, pembiasaan gemar membaca dan memanfaatkan sosial media akan memiliki dampak yang luar biasa untuk tumbuh dan berkembangnya kemampuan murid dalam berpikir kritis, berkebhinekaan global, mandiri, serta kreatif dalam berkarya.

Alasan dan Hal yang dilakukan

Bertolak dari latar belakang tersebut, maka saya sebagai Calon Guru Penggerak melakukan sebuah aksi nyata yaitu Program Jurnalis SDWISAM yang bertujuan untuk meningkatkan kemamuan literasi murid di SD Negeri Wilangan Kecamatan Sambit. Serta memanfaatkan aset yang dimiliki sekolah berupa buku-buku yang tersedia di perpustakaan sekolah, website dan chanel youtube sekolah. Dimana selama ini masih banyak murid yang belum memanfaatkan aset yang dimiliki sekolah tersebut. Selain itu, pesan utama di balik program ini adalah terwujudnya student wellbeing dan murid yang memiliki nilai-nilai karakter profil pelajar Pancasila.

Berawal dari musyawarah bersama dengan Kepala sekolah dan rekan guru, kemudian membuat jadwal program dan aturan kegiatan bersama dengan murid. Kegiatan Jurnalis SDWISAM ini dilakukan setiap seminggu sekali sebagai kegiatan ekstrakurikuler dibawah bimbingan dan pengawasan guru pembina .

Aksi nyata yang dilaksanakan yaitu kegiatan literasi dan dilakukan dengan membuat sebuah karya literasi. Murid diberikan kebebasan membuat karyanya sendiri (sebagai contoh: gambar, puisi, pantun, kliping, berita, artikel, video pembelajaran, infografis, dll.) sesuai minat murid. Hasil karya tersebut dipajang dalam mading sekolah, website dan chanel youtube sekolah sesuai dengan jenis karya yang dibuat murid. Sebagai bahan literasi siswa difasilitasi dengan berbagai buku bacaan pada perpustakaan dan bimbingan oleh guru berupa cara mencari informasi sesuai dengan fakta, cara wawancara dengan narasumber, serta memanfaatkan website dan chanel youtube sekolah sebagai media publikasi.

Hasil dari Aksi

Dengan terlaksananya program ini, maka akan menghasilkan semua murid akan memiliki wadah untuk berkreasi, menumbuhkan keberanian untuk menyampaikan bakat dan minat sesuai bidangnya masing-masing, menumbuhkan minat baca murid, meningkatnya kreatifitas dalam berkarya, bijaksana dalam memanfaatkan media sosial, dan mewujudkan terciptanya sekolah dengan pembiasaan budaya literasi.





B. PERASAAN

Dengan adanya program Jurnalis SDWISAM ini, murid merasa senang, bersemangat dan antusias untuk mengikuti setiap kegiatan pada program tersebut. Proses menumbuhkan budaya literasi ternyata mampu memberi dampak dan perubahan besar dalam meningkatkan proses dan hasil belajar di sekolah. Murid jadi memiliki wawasan yang luas, cerdas dan berkarakter.

Murid mampu menemukan sendiri kebahagiaannya, merasakan kenyamanan berada di sekolah dengan memberikan kebebasan untuk belajar/membaca sesuai dengan minatnya dan lebih bijaksana dalam memanfaatkan media sosial yang semakin pesat perkembangannya. Menyaksikan murid antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan tersebut, membuat hati menjadi ikut semangat dan bahagia.

Tidak hanya saya dan murid yanng bahagia, pihak sekolah pun juga merasa bahagia dengan adanya program Jurnalis SDWISAM ini.


C. PEMBELAJARAN

Secara keseluruhan hasil dari yang kami dapat pada setiap tindakan aksi nyata yang kami lakukan menunjukkan perubahan yang cukup baik, khususnya pada tahap program yang berdampak pada murid dari segi peningkatan kompetensinya. Pembelajaran tentang program yang berdampak pada murid melalui Program Jurnalis SDWISAM, menjadikan saya sadar bahwa memberikan kebebasan kepada siswa dengan menemukan sendiri dan menggali potensinya.

membuat pembelajaran yang mereka dapatkan lebih bermakna, sehingga ilmu dan wawasan mereka bertambah sehingga nantinya peserta didik mampu memilah sendiri informasi yang bermanfaat untuk dirinya ke depan menuju Pelajar Pancasila. Disamping itu dengan berkolaborasi dan berkomunikasi yang baik maka program dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang kita inginkan. Untuk pengadaan buku di perpustakaan selain dari pembelian dana BOS kami juga mendapatkan bantuan Kemendikbud. Begitupun dengan dukungan sekolah dan peran guru serta orangtua sangat penting untuk pembelajaran yang didapatkan dari pelaksanaan keseluruhan aksi nyata ini.




Pengukuran resiko:

Resiko yang dihadapi tidak terlalu besar, akan tetapi tetap harus diperhatikan dan diukur dalam pelaksanaan program sekolah.

Strategi pengendalian resiko:

Ada beberapa strategi yang dilakukan untuk menghadapi resiko yang mungkin terjadi. Yaitu dengan mengomunikasikan program dengan kepala sekolah. Kemudian melakukan perencanaan program dengan memperhatikan pendekatan kekuatan atau aset yang dimiliki sekolah. Salah satunya dengan cara mengidentifikasi kekuatan warga sekolah dan memanfaatkan kekuatan tersebut untuk kegiatan/program yang dilaksanakan. Untuk resiko finansial, dapat mengemas program dengan memanfaatkan bahan maupun alat yang ada di sekolah.

Melalukan Evaluasi Terus Menerus Maju Berkelanjutan:

Semua warga sekolah melakukan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan.


D. PENERAPAN

Dari setiap proses dan tahapan-tahapan ini kami mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. Hasil dari evaluasi kami merencanakan perbaikan yang dianggap perlu dan memaksimalkan tahapan selanjutnya.

Adapun Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang adalah program ini harus dilaksanakan dengan telaten dan berkelanjutan (konsisten), mengadakan buku-buku bacaan anak-anak sesuai dengan usianya, mendatangkan narasumber seorang wartawan untuk memberikan wawasan tentang mengolah informasi menjadi berita, dan bekerja sama dengan perpustakaan daerah untuk kunjungan ke sekolah.

Upaya mengatasi kendala dalam pelaksanaan gerakan literasi sekolah di antaranya dengan memanfaatkan buku bacaan yang ada dengan semaksimal mungkin, memfasilitasi dengan sarana prasarana baik wifi, tablet, komputer atau laptop dan terus-menerus memberikan motivasi kepada siswa.



Oleh:

HANUNG EKO SUHARTANTO
Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kab. Ponorogo

0 comments:

Posting Komentar